Ternyata Masyarakat Amerika Takut Mati
16 Okt 2015
Add Comment
Sebagai manusia, kematian yaitu hal yang lumrah serta semua orang pasti mati. Tetapi orang-orang Amerika populer dengan budaya ‘takut mati’ di mana perbincangan tentang kematian jadi benar-benar menakutkan hingga mereka tak pernah menyinggungnya sekalipun. Ada riset yang menyebutkan bahwa satu dari tiga orang Amerika ternyata bahkan juga tak mempunyai living will. Mungkin saja hal semacam ini terdengar aneh untuk kita, lantaran di budaya kita memanglah tak mengetahui ada living will itu. Sebenarnya living will ini yaitu suatu surat yang di buat untuk mengambil keputusan tentang perawatan medis yang mau di terima bila satu waktu kelak orang Amerika itu tengah dalam situasi sakit koma di mana ia tak dapat berkomunikasi dengan cara normal.
Alasan Orang Amerika Takut Membicarakan Mengenai Kematian
Living will sendiri sesungguhnya dokumen yang legal secara hukum, dan sudah cukup umum untuk dibuat. Namun ternyata banyak orang yang masih takut untuk membuat living will tersebut. Sebagian beralasan bahwa mereka masih belum mengetahui apa yang diinginkan saat keadaan tersebut terjadi namun sepertinya mereka menolak untuk bahkan membicarakan kematian itu sendiri. Karena itulah masyarakat Amerika terkenal dengan budaya ‘takut mati’ dengan tidak membicarakan tentang kematian itu sendiri.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan karena kematian yang dihadapi oleh orang Amerika saat ini berbeda dengan kematian yang dihadapi pada beberapa generasi terdahulu. Jika sebelumnya orang amerika menganggap kematian sebagai perpisahan yang panjang, maka pada masa saat ini waktu untuk berpisahan itu sendiri yang terasa sangat panjang. Masyarakat AS terkenal dengan budaya ‘takut mati’ hal ini disebabkan oleh adanya teknologi yang semakin berkembang sehingga dapat menyokong hidup meskipun sudah pada keadaan yang sangat lemah. Hal ini seperti berjalan diatas lapisan es yang tipis yang setiap saat dapat pecah.
Bagi orang Amerika, kematian seperti hal yang tidak mungkin pada saat mereka sedang sehat. Tetapi jika mereka sakit dan tidak memiliki living will atau bahkan belum mendiskusikannya sama sekali, maka bisa jadi anggota keluarga maupun dokter akan membuat keputusan yang salah mengenai pengobatan medisnya. Tentu saja tidak mungkin jika harus mengetahui detail medis yang akan diperoleh dikemudian hari, namun living will itu lebih kepada keinginan hidup dari pasien itu sendiri. Dengan tidak menyatakan keinginan saat sedang menghadapi masa kritis tersebut membuktikan masyarakat Amerika terkenal dengan budaya ‘takut mati’ itu sendiri. Karena mereka sangat takut untuk membayangkan mengenai keadaan yang harus mereka lalui saat mereka sedang dalam keadaan kritis. Bahkan membicarakan keadaan kritis tersebut serta mempertimbangkan segala perawatan medis yang mungkin harus dialami bersama dengan keluarga pun terasa sangat enggan untuk dilakukan.
Memang sangat aneh jika masyarakat Amerika terkenal dengan budaya ‘takut mati’ karena negara tersebut terkenal dengan budayanya yang sudah sangat maju dimana tampaknya sudah tidak ada lagi hal tabu yang mereka miliki. Namun ternyata membicarakan mengenai hal-hal yang menyangkut kematian masih merupakan hal yang tabu bagi masyarakat Amerika. Banyak orang Amerika sepertinya mencoba menyangkal kematian dengan cara tidak membicarakannya. Padahal kematian bukanlah sesuatu yang asing karena semua orang pada akhirnya akan mati termasuk mereka yang berasal dari negara yang maju seperti Amerika. Kita sebagai rakyat Indonesia bisa belajar dari kenyataan yang dialami oleh orang Amerika agar semakin mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga kita tidak perlu takut akan kematian.
Living will sendiri sesungguhnya dokumen yang legal secara hukum, dan sudah cukup umum untuk dibuat. Namun ternyata banyak orang yang masih takut untuk membuat living will tersebut. Sebagian beralasan bahwa mereka masih belum mengetahui apa yang diinginkan saat keadaan tersebut terjadi namun sepertinya mereka menolak untuk bahkan membicarakan kematian itu sendiri. Karena itulah masyarakat Amerika terkenal dengan budaya ‘takut mati’ dengan tidak membicarakan tentang kematian itu sendiri.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan karena kematian yang dihadapi oleh orang Amerika saat ini berbeda dengan kematian yang dihadapi pada beberapa generasi terdahulu. Jika sebelumnya orang amerika menganggap kematian sebagai perpisahan yang panjang, maka pada masa saat ini waktu untuk berpisahan itu sendiri yang terasa sangat panjang. Masyarakat AS terkenal dengan budaya ‘takut mati’ hal ini disebabkan oleh adanya teknologi yang semakin berkembang sehingga dapat menyokong hidup meskipun sudah pada keadaan yang sangat lemah. Hal ini seperti berjalan diatas lapisan es yang tipis yang setiap saat dapat pecah.
Bagi orang Amerika, kematian seperti hal yang tidak mungkin pada saat mereka sedang sehat. Tetapi jika mereka sakit dan tidak memiliki living will atau bahkan belum mendiskusikannya sama sekali, maka bisa jadi anggota keluarga maupun dokter akan membuat keputusan yang salah mengenai pengobatan medisnya. Tentu saja tidak mungkin jika harus mengetahui detail medis yang akan diperoleh dikemudian hari, namun living will itu lebih kepada keinginan hidup dari pasien itu sendiri. Dengan tidak menyatakan keinginan saat sedang menghadapi masa kritis tersebut membuktikan masyarakat Amerika terkenal dengan budaya ‘takut mati’ itu sendiri. Karena mereka sangat takut untuk membayangkan mengenai keadaan yang harus mereka lalui saat mereka sedang dalam keadaan kritis. Bahkan membicarakan keadaan kritis tersebut serta mempertimbangkan segala perawatan medis yang mungkin harus dialami bersama dengan keluarga pun terasa sangat enggan untuk dilakukan.
Memang sangat aneh jika masyarakat Amerika terkenal dengan budaya ‘takut mati’ karena negara tersebut terkenal dengan budayanya yang sudah sangat maju dimana tampaknya sudah tidak ada lagi hal tabu yang mereka miliki. Namun ternyata membicarakan mengenai hal-hal yang menyangkut kematian masih merupakan hal yang tabu bagi masyarakat Amerika. Banyak orang Amerika sepertinya mencoba menyangkal kematian dengan cara tidak membicarakannya. Padahal kematian bukanlah sesuatu yang asing karena semua orang pada akhirnya akan mati termasuk mereka yang berasal dari negara yang maju seperti Amerika. Kita sebagai rakyat Indonesia bisa belajar dari kenyataan yang dialami oleh orang Amerika agar semakin mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga kita tidak perlu takut akan kematian.
0 Response to "Ternyata Masyarakat Amerika Takut Mati"
Posting Komentar