-->

Beberapa Contoh Amalan Tidak Ada Dasarnya dari Rasulullah Wajib Dihindari Umat Muslim Part II



ü  MENANAM KEPALA KERBAU
Mereka meyakini bahwa tradisi menanam kepala kerbau seolah suatu keharusan yang mengiringi momen-momen penting. Seperti peletakan batu pertama suatu bangunan, pembangunan jembatan, ritual sedekah bumi maupun tradisi larung untuk sedekah laut, kepala kerbau hampir menjadi inti dari sesaji. Dalam hal ini Rasulullah bersabda, "Dan Alloh melaknat orang yang menyembelih (binatang) untuk selain Alloh." (HR. Muslim)


ü  SIAL KARENA TERKENA HUKUM KARMA
Dalam bahasa sansekerta, karma berarti perbuatan. Dalam arti umum, meliputi semua kehendak (baik dan buruk, lahir dan batin, pikiran, kata-kata atau tindakan). Karma dikenal juga dengan hukum sebab-akibat. Mereka yang percaya karma yakin bahwa di masa yang akan datang orang akan memperoleh konsekuensi dari apa yang telah diperbuat di masa lalu.

Sepintas ajaran ini mirip dengan Islam, yang mengenal istilah 'al-jaza' min jinsil amal', bahwa hasil itu sepadan dengan usaha yang dilakukan. Padahal ada perbedaan menyolok antara karma dan kaidah Islam tersebut. Karma adalah bagian dari kepercayaan Hindu-Budha. Karna tidak terpisahkan dengan ajaran reinkarnasi, yang menyatakan bahwa setelah seseorang meninggal akan kembali ke bumi dalam tubuh yang berbeda. Jadi, mereka meyakini hidup berulang kali di dunia, meskipun dengan wujud yang berbeda. Tentang nasib, tergantung karma yang diperbuatnya di kehidupan sebelumnya.

Dalam Islam, musibah yang menimpa memang kadang bisa diartikan dengan balasan, tapi kadang pula berarti pembersih dosa dan terkadang berarti ujian. Orang yang terlanjur berbuat dosa pun tidak menutup kemungkinan untuk bertaubat, sehingga efek dosa bisa tercegah, baik di dunia maupun di akhirat. Wallahu a'lam

ü  MUSIBAH KARENA MENDAHULUI KAKAKNYA MENIKAH
Mereka meyakini bahwa hal ini akan menjadikan kakaknya tidak laku, dan sang adik juga akan menerima akibatnya karena lancang melangkahi kakaknya menikah. Sebagian yang merasa terpaksa 'melanggar' adat itu mengharuskan sang adik untuk mengadakan ritual plangkahan. Adapun Islam mengajarkan untuk menyegerakan jika dirasa sudah mampu. Tidak menjadi soal apakah ketika menikah kakaknya telah menikah atau belum.

ü  SELAMATAN 7 BULAN USIA JANIN DALAM KANDUNGAN
Sebagian orang menyebutnya dengan mitoni. Menurut para pelakunya, ritual ini merupakan bentuk syukur kepada sang Pencipta yang telah menyelamatkan ibu dan calon bayi hingga berumur tujuh bulan. Harinya pun dipilih hari 'baik' bukan sembarang hari. Bentuk ritualnya bermacam-macam, dari ritual siraman, calon ibu berganti pakaian dengan 7 motif, lalu para tamu diminta untuk memilih motif mana yang paling cocok.

Tujuan untuk bersyukur tidaklah menjadikan ritual itu layak diikuti. Karena tujuan yang benar harus ditempuh dengan cara yang benar pula. Lalu bagaimana cara mensyukuri yang benar? Tak ada ritual khusus, waktu khusus atau tempat khusus. Hendaknya memperbanyak tahmid dalam segala kondisi, dan jika suatu kali mendapatkan suatu perkara yang tidak disukai hendaknya membaca Alhamdulillah 'ala kulli haal, segala puji bagi Alloh dalam segala keadaan.

ü  KOKOK AYAM DI TENGAH MALAM, ISYARAT ADA WANITA HAMIL DILUAR NIKAH
Kepercayaan seperti ini biasanya terjadi karena hasil utak-atik orang terhadap perkara yang dianggap ganjil. Misalnya secara kebetulan ada kejadian yang berbarengan. Keyakinan seperti ini tidaklah dibenarkan karena tidak berlandaskan dalil.

ü  SESAJI UNTUK BERSYUKUR
Diantaranya adalah sesaji sebagian para nelayan untuk "Dewi Roro Kidul", penguasa pantai selatan dan juga sesajinya para petani untuk "Dewi Sri", yang diyakini telah menguningkan padi mereka. Sesajian ini adalah termasuk dari kesyirikan.

ü  SIAL KARENA KEJATUHAN CICAK
Mereka meyakini, ketika kejatuhan cicak, maka bertanda mereka akan mendapatkan musibah. Sebagai penangkal mereka segera memburu cicak tersebut dan menyobek mulutnya, supaya musibah tidak jadi menimpanya. Hal ini disebut juga dengan tathayur yang dilarang dalam Islam.

Nabi bersabda: "barang siapa mengurungkan keperluannya karena thiyarah, maka dia telah berbuat kesyirikan," lalu para sahabat bertanya: "lalu apa tebusannya wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "hendaknya engkau membaca, "Ya Alloh, tiada nasib baik kecuali nasib baik (dari) Mu, tiada thiyarah kecuali thiyarah-Mu dan tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau." (HR. Ahmad)


HALAMAN BERIKUTNYA


0 Response to "Beberapa Contoh Amalan Tidak Ada Dasarnya dari Rasulullah Wajib Dihindari Umat Muslim Part II"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel